Berke Khan dan Golden Horde dan kisah penaklukkan Mongol di bawah kepemimpinan Jenghis Khan dan anak cucunya, merupakan salah satu episode yang sangat menarik dalam sejarah dunia. Berke Khan adalah cucu Genghis Khan dan merupakan seorang Muslim pertama dari kalangan bangsa Mongol yang menjadi pemerintah dalam Dinasti Golden Horde. Setelah beliau memeluk agama Islam pada tahun 1252 masihi, banyak tentera dan penduduk yang turut mengikutinya menganut agama Islam.
Berke Khan sangat benci kepada Hulagu Khan yang telah melakukan kezaliman dan pembunuhan terhadap kaum Muslimin terutamanya semasa meruntuhkan pemeritahan Bani Abbasiyah di Baghdad. Pembunuhan kejam terhadap kanak-kanak, wanita, warga emas dan kaum lelaki.
Pada tahun 1262 M terjadi pertempuran antara Berke Khan dengan Hulagu Khan kerana perebutan wilayah. Dalam perebutan wilayah ini, pasukan tentera Hulagu Khan mengalami kekalahan yang memalukan. Inilah antara jasa besar Berke Khan sepanjang pemerintahannya yang berjaya mengalahkan Hulagu. Kemenangan besar perang antara Berke Khan dengan hulagu Khan justru tidak pernah didengung2kan dengan cara besar-besaran dalam sejarah Islam.
Nama Berke Khan mungkin kedengaran asing tetapi individu ini hakikatnya menpunyai jasa yang sangat besar dalam menpertahankan Tamadun Islam dari dimusnahkan oleh musuh. Tetapi, siapa sangka, justru, cucu dari tokoh besar mongol Gengis Khan yang sangat membenci Islam akhirnya menerima risalah Muhammad SAW.
Siapakah sebenarnya Berke Khan dan bagaimana dia menyelamatkan tamadun Islam. Berke Khan adalah penguasa kekhanan Golde Horde (Kekhanan Mongol Russia-Asia Utara). Beliaulah yang menakluki Mongol-Persia.Kerana kemenangan Berke Khanlah yang menghentikan seluruh serangan musuh untuk selamanya kearah barat.Demikian juga Mekah,Madinah dan mesir terselamat dari serangan pehak Mongol.
Berke Khan merupakan pemimpin Mongol pertama yang masuk Islam dan memimpin wilayahnya berdasarkan ajaran agama Islam.Berke Khan memeluk Islam di Bukhara oleh Syaikh Saifuddin Bakharzi, yang beraliran Sufi Kubrawiyah.Dalam catatan lain, dikatakan bahawa beliau terserempak dengan rombongan karavan yang melalui bandar Bukhara yang mempersoalkan tentang kepercayaannya. Daripada situ dia semakin tertarik dengan ajaran agama Islam dan akhirnya mengambil keputusan memeluk Islam. Tak disangka,huraian dari ahli sufi itu menarik perhatian Berke Khan hingga hidayah Allah menyinari hatinya. Cucu Genghis Khan itu lantas mengucapkan dua kalimat syahadat.
Tapi itu bukan satu-satunya rencana yang Allah sediakan untuk Berke Khan.Lebih jauh dari itu ia telah dipilih oleh Allah untuk menegakan syariat Islam,melawan kemungkaran dan melanjutkan usaha dakwah dibumi Allah ini. Naiknya Berke sebagai khan di Golden Horde Kipchak Khanate pada tahun 1257m merupakan ‘the first official establishment of Islam in a Mongol state.’Dia menjadi pemimpin yang tulus untuk Islam dan Muslim, yang menghabiskan seluruh tenaganya untuk membawa kemenangan bagi Islam dan Muslim.
Beliau kemudia menberi Baiat kepada Khalifah Muslim dengan mengirim surat baiat (sumpah setia) ke khalifah Abbasiyah, Almu'tasim. Ini sebenarnya tindakan simbolik, karena Khalifah saat itu hanya menguasai sebagian kecil wilayah. Tetapi dengan ini dia memberikan isyarat yang jelas bahwa pemimpin Muslim adalah Khalifah dan dia adalah bagian dari umat ini.
Dia sendiri menjadi pemimpin Muslim yang saleh. Dalam masa kepemimpinannya, Islam menjadi agama resmi. Sejak saat itu, ajaran Nabi Muhammad SAW terus berkembang pesat di Imperium Mongol, terutama berkat peranan para salik dan pengembara pengembara Muslim.Di Kalangan istana pun tidak luput dari dakwah. Misalnya, salah seorang penerus Berke Khan, Uzbeg Khan, menjadi mualaf lantaran bimbingan ahli sufi dari Bukhara pada 1313 M.
Pada tahun 1258 m beliau menerima berita bahwa Baghdad telah dihancurkan oleh sepupunya, Hulagu Khan. Berke khan berjanji untuk membalas dendam, dengan menyatakan, “Dia (Hulagu) telah menghancurkan semua kota Muslim, dan telah membawa kematian kepada khalifah.Dengan bantuan Allah aku akan memanggilnya untuk menjelaskan begitu banyak darah yang tidak bersalah”
Dengan bersekutu dengan Kesultanan Mamluk Mesir, Berke khan berhasil menahan tentara Hulagu dalam jumlah yang cukup besar dari memasuki tanah Muslim di Mesir, Suriah, dan Hijaz. Keislaman Berke khan dilihat oleh para sejarawan Muslim sebagai keislaman yang murni, baik dan suci. Di bawah pentakbiran dan kesatuannya,penyebaran Islam terus menyemarak dan dipraktik dengan jayanya. Seorang pendeta Fransiscan, William Rubruck, yang melakukan perjalanan ke wilayah kekuasaan Mongol menyatakan bahwa Berke tidak mengizinkan babi dimakan dibawah pemerentahannya.
Pada tahun 1267 M Berke Khan wafat akibat sakit ketika pasukan tenteranya berperang melawan Abaga putera Hulagu Khan. Beliau wafat dan dikebumikan di daerah Sungai Kura, Azerbaijan. Penyebaran Islam terus berlangsung sepeninggalnya dan menjadi agama yang dominan dalam kerajaannya. Sejak era Berke khan, sekolah-sekolah agama yg mengajar Al-Quran telah didirikan untuk mendidik generasi muda. Di samping khan sendiri, setiap isteri-isterinya dan para amirnya didampingi oleh para imam dan muazzin.
Juwaini, penulis Sejarah Islam pada masa pemerintahan Berke dan sebagai saksi hidup menyatakan: Seluruh anggota pasukannya (Berke) adalah Islam. Orang-orang yang dipercaya memberikan kesaksian bahwa di kalangan tentera Berke ditetapkanberlakunya suatu etiket bahwa setiap prajurit harus memiliki sajadah, sehingga semuanya melakukan shalat tepat pada waktunya.
Tak seorang pun dibolehkan meminum minuman keras, mereka selalu didampingi oleh ulama-ulama besar, ahli tafsir, hadis, dan fiqih. Berke khan memiliki banyak kitab-kitab agama, dan diskusi-diskusi sering diadakan bersama ulama di mana masalah-masalah yang dibahas berkisar mengenai hukum agama. Sebagai muslim, Berke Khan termasukseorang orthodox yang saleh.
Mengapa dan bagaimana sebuah bangsa yang hakikatnya sentiasa haus darah sehingga membahayakan kedudukan umat Islam justru menjadi barisan hadapan yang unggul mengibarkan panji-panji agama tauhid? Di antaranya adalah faktor toleransi yang sudah ada pada bangsa Mongol setidak-tidaknya sejak zaman Jenghis Khan. Selain dari faktur keakraban mereka dengan orang-orang dan budaya Turki yang terlebih dahulu mengalami Islamisasi pada awal era Dinasti Abbasiyah. Demikian juga kesan serta efektifnya dakwah yang dilakukan kaum salik terhadap elite Mongol.
